Sabtu, 01 Juli 2017

Review Jurnal COBIT

Judul
Perancangan Tata Kelola TI Dengan Menggunakan Framework Cobit 5 (Studi Kasus: Pemerintah Kab. Jeneponto)
Tahun
2016
Penulis
Achmad Junaedi, Dani Adhipta dan Sumirah
Reviewer
Sigit Yhondra Arfian Nugroho (1A114269)
Tanggal
29 Juni 2017
Mata Kuliah
Manajemen Layanan Sistem Informasi (Softskill)
Link Jurnal


Abstrak

Teknologi Informasi (TI) memiliki peran penting mewujudkan transparansi, efisiensi, dan efektivitas pelayanan dalam penyelenggaraan pemerintahan menuju Good Governance. Untuk memastikan penggunaan TI tersebut benar-benar mendukung tujuan penyelenggaraan pemerintahan maka diperlukan tata kelola TI. Pemerintah Kabupaten Jeneponto belum memiliki tata kelola dalam melakukan investasi TI. COBIT 5 dapat digunakan sebagai kerangka kerja dalam penyusunan tata kelola TI, karena COBIT 5 menyediakan panduan lengkap dan komprehensif yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan TI dan memberikan nilai melalui tata kelola dan manejemen yang efektif.

Pendahuluan
Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Pemerintah, baik pusat maupun daerah membutuhkan pengelolaan yang profesional, sumber daya yang handal serta biaya yang cukup besar dengan resiko kegagalan yang tidak rendah, yaitu bila terjadi gangguan pada TI yang dimiliki.
Pemerintah Kabupaten Jeneponto semakin mendesak terkait dengan berbagai inisiatif penerapan TI yang dilakukan. Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Jeneponto belum memiliki dokumen tata kelola TI yang dapat dijadikan panduan atau pedoman dalam pengelolaan sumber daya dan resiko terkait dengan TI sehingga seringkali tujuan penerapan TI untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan didalam mewujudkan pelayanan yang efisien dan efektif tidak dapat tercapai.
Adapun beberapa isu-isu strategis yang menjadi acuan dalam upaya melakukan pembangunan di Kabupaten Jeneponto saat ini adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance)
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
3. Peningkatan kualitas pelayanan public
4. Penciptaan iklim investasi yang kondusif
5. Penguatan kapasitas dan pemberdayaan kelembagaan pemerintah, masyarakat dan swasta
6. Peningkatan sumber-sumber pendanaan, pengelolaan anggaran dan ketepatan alokasi investasi pembangunan.
7. Strategi pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik.
Tujuannya
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan jawaban yang tegas terhadap proses pengelolaan tata kelola TI dari aparat yang membidangi TI
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah metode penelitian deskriptif kualitatif karena pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari hasil diskusi, kuesioner dan wawancara berdasarkan proses dalam COBIT 5.
Hasil dan Pembahasan
1.       Hasil Pengukuran Tingkat Kapabilitas Penilaian akan tingkat kapabilitas COBIT mengacu pada standar Process Assesment Model (PAM) dari ISACA. Penilaian dilakukan pada 11 proses COBIT yang dipilih sesuai dengan hasil mapping IT-Related Goals yakni optimalisasi aset TI, sumber daya dan kapabilitas terhadap proses TI yang ada di Pemerintah Kabupaten Jeneponto.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
a. APO01 (mengatur framework manajemen TI), APO03 (manajemen rencana strategis TI), APO04 (manajemen inovasi), APO07 (manajemen sumber daya manusia), BAI04 (manajemen ketersediaan dan kapasitas), BAI10 (manajemen konfigurasi), DSS01 (manajemen operasional) dan DSS03 (manajemen permasalahan TI) berada pada tingkat 0. Tingkatan kapabilitas tersebut menggambarkan tidak ada upaya dari pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan TI (IT Related Goals).
b. EDM04 (memastikan optimalisasi sumber daya), BAI09 (manajemen aset) dan MEA01 (memantau, mengevaluasi, menilai kinerja dan kesesuaian) berada pada tingkat 1. Pada tingkatan tersebut sudah terdapat implementasi proses untuk mencapai tujuan TI (IT Related Goals). Sesuai dengan hasil wawancara kepada beberapa pejabat yang menangani TI di Pemerintah Kabupaten Jeneponto, maka dapat ditentukan target tingkat kapabilitas untuk seluruh proses yang dievaluasi adalah 3.00. Untuk mengetahui seberapa besar gap (kesenjangan),

Keeimpulan
Dari Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI terdapat 8 proses COBIT yang belum sepenuhnya dilaksanakan atau diterapkan. Untuk meningkatkan kapabilitas tata kelola TI dan dapat mencapai target yang diinginkan, maka dapat dilakukan perbaikan yang dimulai dari merencanakan dan melaksanakan audit infrastruktur TI secara rutin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar