Judul
|
Perancangan
Tata Kelola TI Dengan Menggunakan Framework Cobit 5 (Studi Kasus: Pemerintah
Kab. Jeneponto)
|
Tahun
|
2016
|
Penulis
|
Achmad
Junaedi, Dani Adhipta dan Sumirah
|
Reviewer
|
Sigit
Yhondra Arfian Nugroho (1A114269)
|
Tanggal
|
29
Juni 2017
|
Mata
Kuliah
|
Manajemen
Layanan Sistem Informasi (Softskill)
|
Link
Jurnal
|
Abstrak
Teknologi Informasi (TI) memiliki peran penting mewujudkan
transparansi, efisiensi, dan efektivitas pelayanan dalam penyelenggaraan pemerintahan
menuju Good Governance. Untuk memastikan penggunaan TI tersebut benar-benar
mendukung tujuan penyelenggaraan pemerintahan maka diperlukan tata kelola TI.
Pemerintah Kabupaten Jeneponto belum memiliki tata kelola dalam melakukan
investasi TI. COBIT 5 dapat digunakan sebagai kerangka kerja dalam penyusunan
tata kelola TI, karena COBIT 5 menyediakan panduan lengkap dan komprehensif
yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan TI dan memberikan nilai
melalui tata kelola dan manejemen yang efektif.
Pendahuluan
|
Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Pemerintah, baik pusat maupun
daerah membutuhkan pengelolaan yang profesional, sumber daya yang handal
serta biaya yang cukup besar dengan resiko kegagalan yang tidak rendah, yaitu
bila terjadi gangguan pada TI yang dimiliki.
Pemerintah Kabupaten Jeneponto semakin mendesak terkait dengan
berbagai inisiatif penerapan TI yang dilakukan. Sampai saat ini Pemerintah
Kabupaten Jeneponto belum memiliki dokumen tata kelola TI yang dapat
dijadikan panduan atau pedoman dalam pengelolaan sumber daya dan resiko
terkait dengan TI sehingga seringkali tujuan penerapan TI untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintahan didalam mewujudkan pelayanan yang efisien dan
efektif tidak dapat tercapai.
Adapun beberapa isu-isu strategis yang menjadi acuan dalam upaya
melakukan pembangunan di Kabupaten Jeneponto saat ini adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance)
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
3. Peningkatan kualitas pelayanan public
4. Penciptaan iklim investasi yang kondusif
5. Penguatan kapasitas dan pemberdayaan kelembagaan pemerintah,
masyarakat dan swasta
6. Peningkatan sumber-sumber pendanaan, pengelolaan anggaran dan
ketepatan alokasi investasi pembangunan.
7. Strategi pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik.
|
Tujuannya
|
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap proses pengelolaan tata kelola TI dari aparat yang membidangi TI
|
Metode
Penelitian
|
Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif karena pengukuran tingkat
kapabilitas tata kelola TI menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari
hasil diskusi, kuesioner dan wawancara berdasarkan proses dalam COBIT 5.
|
Hasil
dan Pembahasan
|
1. Hasil Pengukuran Tingkat Kapabilitas Penilaian akan tingkat
kapabilitas COBIT mengacu pada standar Process Assesment Model (PAM) dari
ISACA. Penilaian dilakukan pada 11 proses COBIT yang dipilih sesuai dengan
hasil mapping IT-Related Goals yakni optimalisasi aset TI, sumber daya dan
kapabilitas terhadap proses TI yang ada di Pemerintah Kabupaten Jeneponto.
Rinciannya adalah sebagai
berikut:
a. APO01 (mengatur framework manajemen
TI), APO03 (manajemen rencana strategis TI), APO04 (manajemen inovasi), APO07
(manajemen sumber daya manusia), BAI04 (manajemen ketersediaan dan
kapasitas), BAI10 (manajemen konfigurasi), DSS01 (manajemen operasional) dan
DSS03 (manajemen permasalahan TI) berada pada tingkat 0. Tingkatan
kapabilitas tersebut menggambarkan tidak ada upaya dari pemerintah Daerah
untuk mencapai tujuan TI (IT Related Goals).
b. EDM04 (memastikan
optimalisasi sumber daya), BAI09 (manajemen aset) dan MEA01 (memantau, mengevaluasi,
menilai kinerja dan kesesuaian) berada pada tingkat 1. Pada tingkatan
tersebut sudah terdapat implementasi proses untuk mencapai tujuan TI (IT
Related Goals). Sesuai dengan hasil wawancara kepada beberapa pejabat yang
menangani TI di Pemerintah Kabupaten Jeneponto, maka dapat ditentukan target
tingkat kapabilitas untuk seluruh proses yang dievaluasi adalah 3.00. Untuk
mengetahui seberapa besar gap (kesenjangan),
|
Keeimpulan
|
Dari
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa hasil pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI terdapat
8 proses COBIT yang belum sepenuhnya dilaksanakan atau diterapkan. Untuk meningkatkan
kapabilitas tata kelola TI dan dapat mencapai target yang diinginkan, maka
dapat dilakukan perbaikan yang dimulai dari merencanakan dan melaksanakan
audit infrastruktur TI secara rutin.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar