Jumat, 15 Mei 2015

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Karena manusia memiliki akal pikiran dan hawa nafsu. Manusia juga disebut sebagai makhluk social karena manusia saling berketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
Semua orang pasti mempunyai tanggug jawabnya masing masing. Tanggung jawab antar manusia pasti berbeda beda tingkatannya. Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Adapun tanggung jawab menurut definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
1.    Dari sisi yang berbuat, maksudnya manusia yang berbuat harus sadar akan tanggung jawab yang ia perbuat.
2.   Dari sisi yang kepentingan pihak lain, maksudnya manusia yang berbuat atau yang bertanggung jawab tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya sehingga pihak lain yang akan bertanggung jawab atas perbuatannya.
            Macam-macam tanggung jawab:
1.         Tanggung jawab terhadap diri sendiri, yaitu tanggung jawab menurut kesadaran diri sendiri dan bisa memecahkan masalahnya sendiri. Contohnya: pengendara sepeda motor yang tidak memiliki SIM. Saat ada penertiban atau razia oleh polisi dijalan raya, konsekuensi yang diberikan adalah ditilang oleh polisi.
2.         Tanggung jawab terhadap keluarga, yaitu mampu menjaga nama baik keluarga. Contohnya: manusia yang tidak mempunyai pekerjaan dan manusia yang kehidupan ekonominya kurang mencukupi maka demirasa tanggung jawab terhadap keluarganya ia harus mencuri. Padahal ditinjau dari segi moral mencuri merupakan hal yang tidak baik dan akan mencemarkan nama baik keluarganya.
3.         Tanggung jawab terhadap masyarakat, yaitu manusia merupakan anggota dari masyarakat tentunya mepunyai tanggung jawab sebagai anggota masyarakat. Contohnya: ibnu tidak mau ikut melaksanakan kerja bakti bulanan didaerah tempat ia tinggal, sehingga ia mendapat teguran dari ketua RT setempat dan setelah itu ia baru melaksanakan kewajibannya, kewajibannya tersebut adalah tanggung jawab dari perbuatannya.
4.         Tanggung jawab terhadap Tuhan, Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-macam agama.
5.         Tanggung jawab terhadap bangsa/Negara, Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara

Sumber:


           


MANUSIA DAN PENDERITAAN


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Karena manusia memiliki akal pikiran dan hawa nafsu. Manusia juga disebut sebagai makhluk social karena manusia saling berketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan. Karena tidak selamanya kehidupan manusia itu berada diatas. Kehidupan manusia itu seperti roda, kadang berada diatas dengan segala kenikmatan dan kesenangan yang diberikan oleh tuhan dan terkadang juga berada dibawah dengan semua rasa kesusahan yang ada.
Penderitaan berasal dari kata kasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari Bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggung. Jadi dpat kita artikan bahwa penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak mengenakan. Penderitaan dapat muncul secara lahiriah maupun batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan. Tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan.
Adapula penderitaan yang secara batiiah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal dunia, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan apa yang diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya.
Intensitas penderitaan pun bertingkat-tingkat, dari yng terberat hingga ringan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam suatu arti, permasalahan sederhana yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara reaksioner oleh individu itu sendiri. Ada pula masalah yang disepelekan juga dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
Manusia tidak dapat mengatakan setiap situasi masalahnya sama, penderitaannya sama solusinya pun sama. Penderitaan bersifat universal, dapat datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda.
Penderitaan dapat muncul kapanpun dan dimanapun. Misalnya ada orang yang tidak mempunyai uang merasa menderita tidak dapat berwisata saat liburan, namun ada juga orang yang berpergian membawa uang banyak tanpa bekal hendak liburan ternyata mobil mogok didaerah yang jauh dari permukiman, dan saat makan siang tiba, rasa lapar mulai muncul, ternyata uang tidak dapat menolong dari penderitaan karena tidak ada barang atau makanan yang bisa dibeli pada saat itu, terlebih muncul rasa gengsi atau keegoisan penumpang lain yang bisa menambah penderitaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan. Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabia manusia dapat mengambl hikmah dari penderitaan yang telah dialami. Adapu orang yang berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang-orang yang rugi karena tidak melepaskan diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmah dan pelajaran yang didapat dari penderitaan yang dialami.

Sumber:

MANUSIA DAN HARAPAN


          Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Karena manusia memiliki akal pikiran dan hawa nafsu. Manusia juga disebut sebagai makhluk social karena manusia saling berketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Setiap manusia pun pasti memiliki harapan. Tidak memandang orang itu kaya atau miskin, cantik atau jelek, pintar atau tidak, pasti orang itu memiliki harapan. Baik harapan dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
            Harapan adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan atau didapatkan, atau sesuatu kejadian yang akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Umumnya harapan berbentuk abstrak, namun diyakini dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya pula harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Selama masih hidup, semua orang selalu ada perasaan berharap. Kadangkala seseorang yang gagal dalam meraih apa yang diharapkan akan menimbulkan ketidak seimbangan dalam hidupnya.
            Misalnya, Ani, seorang mahasiswa yang belajar rajin dengan harapan didalam uian semester memperoleh nilai A. hal itu dilakukan dengan keyakinan bahwa akan terwujud apa yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi meskipun sudah berusaha keras, kadang-kadang harapan itu belum tentu terwujud.
            Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi keinginan atau harapannya. Baik dengan cara yang dibenarkan mauun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hokum. Beberapa factor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang jadi harapannya misalnya factor lingkungan social, ekonomi, pendidikan, tidak adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya diri, dan kurang pendidikan mental. Maka dari itu harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun agar harapannya terwujud, maka selain berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia pun tidak boleh lepas dan tidak boleh bosan bosan untuk berdoa.

                http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan

                Sulaeman, M. Munandar. Ilmu Budaya Dasar. Bandung:  Refika Offset. 1988

MANUSIA DAN CINTA KASIH


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya, karena manusia memiliki akal pikiran dan hawa nafsu. Manusia juga disebut sebagai makhluk social karena manusia saling berketergantungan satu dengan yang lain.
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Hubungan antara manusia dengan cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Cinta dan kasih sayang bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan senantiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
•    Perasaan terhadap keluarga
•    Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
•    Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
•    Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu, atau cinta eros
•    Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
•    Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
•    Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
•    Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
•    Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

Referensi: