Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT
yang paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Karena manusia memiliki
akal pikiran dan hawa nafsu. Manusia juga disebut sebagai makhluk social karena
manusia saling berketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Setiap
manusia pun pasti memiliki harapan. Tidak memandang orang itu kaya atau miskin,
cantik atau jelek, pintar atau tidak, pasti orang itu memiliki harapan. Baik
harapan dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Harapan
adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan atau
didapatkan, atau sesuatu kejadian yang akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan
datang. Umumnya harapan berbentuk abstrak, namun diyakini dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya pula harapan tertumpu pada seseorang
atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya
menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Selama masih hidup, semua orang
selalu ada perasaan berharap. Kadangkala seseorang yang gagal dalam meraih apa
yang diharapkan akan menimbulkan ketidak seimbangan dalam hidupnya.
Misalnya,
Ani, seorang mahasiswa yang belajar rajin dengan harapan didalam uian semester
memperoleh nilai A. hal itu dilakukan dengan keyakinan bahwa akan terwujud apa
yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha
yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi meskipun sudah berusaha keras,
kadang-kadang harapan itu belum tentu terwujud.
Setiap
orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi keinginan atau harapannya. Baik
dengan cara yang dibenarkan mauun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma
agama dan hokum. Beberapa factor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan
pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang jadi harapannya misalnya factor
lingkungan social, ekonomi, pendidikan, tidak adanya landasan iman yang kuat,
kurang rasa percaya diri, dan kurang pendidikan mental. Maka dari itu harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun agar harapannya terwujud, maka selain
berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia pun tidak boleh lepas dan tidak boleh
bosan bosan untuk berdoa.
Sulaeman, M. Munandar. Ilmu Budaya
Dasar. Bandung: Refika Offset. 1988
Tidak ada komentar:
Posting Komentar