Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT
yang paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Karena manusia memiliki
akal pikiran dan hawa nafsu. Manusia juga disebut sebagai makhluk social karena
manusia saling berketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
Setiap manusia pasti pernah mengalami
penderitaan. Karena tidak selamanya kehidupan manusia itu berada diatas.
Kehidupan manusia itu seperti roda, kadang berada diatas dengan segala
kenikmatan dan kesenangan yang diberikan oleh tuhan dan terkadang juga berada
dibawah dengan semua rasa kesusahan yang ada.
Penderitaan berasal dari kata kasar
derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari Bahasa sansekerta,
menyerap kata dhra yang memiliki arti
menahan atau menanggung. Jadi dpat kita artikan bahwa penderitaan merupakan
menanggung sesuatu yang tidak mengenakan. Penderitaan dapat muncul secara
lahiriah maupun batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat
timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau
berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat
makan terlalu banyak menjadi kekenyangan. Tidak dapat dipungkiri keduanya dapat
menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika
terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan.
Adapula penderitaan yang secara batiiah
seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal dunia, putus
asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan apa yang
diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan
pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain
penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya.
Intensitas penderitaan pun
bertingkat-tingkat, dari yng terberat hingga ringan. Persepsi pada setiap orang
juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu kejadian dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain.
Dalam suatu arti, permasalahan sederhana yang dibesar-besarkan akan menjadi
penderitaan mendalam apabila disikapi secara reaksioner oleh individu itu
sendiri. Ada pula masalah yang disepelekan juga dapat berakibat fatal dan
menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
Manusia tidak dapat mengatakan setiap
situasi masalahnya sama, penderitaannya sama solusinya pun sama. Penderitaan
bersifat universal, dapat datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun
miskin, tua maupun muda.
Penderitaan dapat muncul kapanpun dan
dimanapun. Misalnya ada orang yang tidak mempunyai uang merasa menderita tidak
dapat berwisata saat liburan, namun ada juga orang yang berpergian membawa uang
banyak tanpa bekal hendak liburan ternyata mobil mogok didaerah yang jauh dari
permukiman, dan saat makan siang tiba, rasa lapar mulai muncul, ternyata uang
tidak dapat menolong dari penderitaan karena tidak ada barang atau makanan yang
bisa dibeli pada saat itu, terlebih muncul rasa gengsi atau keegoisan penumpang
lain yang bisa menambah penderitaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam
manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang dialami namun
adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan. Sehingga
penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabia manusia dapat mengambl hikmah
dari penderitaan yang telah dialami. Adapu orang yang berlarut-larut dalam
penderitaan adalah orang-orang yang rugi karena tidak melepaskan diri dari
penderitaan dan tidak mengambil hikmah dan pelajaran yang didapat dari
penderitaan yang dialami.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar